Buka Rakernis, Kapolri Tekankan Brimob Harus Jadi Teladan di Masyarakat dan Institusi
BOGOR – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. resmi membuka rapat kerja teknis (Rakernis) Korps Brimob Polri tahun 2022, bertajuk “Sikap dan Tindakan Brimob Harus dan Hanya Berorientasi Kepada Kepentingan Bangsa dan Negara” di Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).
Dalam amanatnya, Kapolri
menyampaikan bahwa Korps Brimob Polri harus menjadi teladan tidak hanya bagi
masyarakat, namun juga kepada seluruh anggota Polri, salah satunya mengenai
urusan kedisiplinan nasional seperti yang disampaikan Presiden Republik
Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapim TNI-Polri tahun 2022.
"TNI-Polri
memiliki kedisiplinan yang berbeda dengan masyarakat. Namun, saya yakin Korps
Brimob Polri memiliki kedisiplinan yang lebih tinggi lagi. Saya berharap
Korps Brimob Polri menjadi teladan tidak hanya kepada masyarakat, tapi juga
kepada seluruh anggota Polri," kata Kapolri saat menyampaikan amanatnya.
Lebih lanjut, ia
menyampaikan perkembangan lingkungan strategis yang semakin cepat dan tidak
menentu, mulai dari Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, Terorisme, Pandemi
Covid-19, Invasi militer Ukraina, Krisis energi dan Ekonomi global, Inflasi,
dan sebagainya.
"Tentunya,
perkembangan lingkungan strategis tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas
Kamtibmas sehingga membuat tantangan tugas Polri ke depan semakin
kompleks," ujar Kapolri.
Pemerintah, katanya,
saat ini sedang melakukan transformasi kebijakan perekonomian Indonesia. Oleh
sebab itu, ia menekankan kepada jajaran untuk mengawal dan mendukung dengan
maksimal program Pemerintah tersebut.
"Dalam situasi
ini, kehadiran cepat pasukan Brimob Polri diperlukan untuk menghentikan konflik
dan mencegah terjadinya konflik lanjutan. Penanganan konflik dan huru-hara
anarkis harus memperhatikan asas legalitas, proporsionalitas, nesesitas, dan
akuntabilitas serta menunjung tinggi Hak Asasi Manusia," ucapnya.
Pada tahun 2022,
mantan Kabareskrim Polri ini menyampaikan Indonesia akan menjadi tuan rumah
beberapa event internasional maupun nasional. Diantaranya adalah, rangkaian
Presidensi G20, GPDRR, COP-4 Minamata, MotoGP dan WSBK Mandalika.
Menurutnya,
keberhasilan pengamanan ini tentunya akan meningkatkan reputasi dan tingkat
kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia. Dengan suksesnya kegiatan
tersebut, akan memberikan multiplier effect bagi negara Indonesia.
"Tingkatkan
kompetensi dan kemampuan personel yang bertugas, khususnya dalam memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada. Jangan ada gangguan keamanan sekecil apapun,
terlebih yang dapat menarik perhatian dunia. Jaga wibawa bangsa Indonesia
sebagai tuan rumah dan tunjukkan bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi,"
tuturnya.
Selain itu, ia
meminta untuk meningkatkan sinergi dan soliditas TNI-Polri. Berikan keyakinan
kepada masyarakat bahwa TNI-Polri hadir sebagai representasi negara dalam
memberikan jaminan keamanan dan ketertiban. "Negara tidak boleh kalah
dari kelompok intoleran, terorisme dan lainnya yang mengganggu keutuhan
NKRI," jelas Kapolri.
Disisi lain,
terkait penanganan bencana, katanya, kondisi geografis Indonesia yang berada di
lingkaran cincin api atau ring of fire berpotensi terjadinya beberapa peristiwa
bencana alam di lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu, Kapolri menegaskan,
seluruh personel Polri bisa hadir dengan cepat pada saat terjadinya bencana
alam. Mengingat, hal itu sebagai representasi dari wujud kehadiran negara di
tengah-tengah masyarakat ketika dalam keadaan sulit.
"Segera
berikan dukungan terbaik kepada masyarakat untuk segera pulih dari bencana dan
kembali melaksanakan aktivitas. Utamakan penyelamatan kepada masyarakat melalui
kemampuan search and rescue yang dimiliki oleh personel Brimob Polri
dengan dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki," paparnya.
Menghadapi berbagai
ancaman ini, mantan Kapolda Banten ini menyampaikan peran Brimob akan menjadi
semakin penting. Demi menjawab tantangan itu, kini Polri telah mengusulkan
pengembangan Korps Brimob Polri.
Menurutnya,
terdapat dua isu strategis yang harus dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan
restrukturisasi Korps Brimob Polri. Pertama, terkait dengan sumber daya
manusia. Pengembangan struktur ini akan disertai dengan penambahan personel
Korps Brimob Polri secara signifikan.
"Pendidikan
dan pelatihan terhadap personel yang baru harus segera dilakukan. Personel yang
baru bergabung harus segera memiliki standar kompetensi dan kedisiplinan yang
dimiliki oleh Korps Brimob Polri. Sumber daya manusia harus menjadi modal utama
penguatan Korps Brimob Polri," ungkapnya.
Isu strategis kedua
adalah penguasaan teknologi. Pengembangan struktur ini harus disertai
dengan peningkatan sarana dan prasarana yang modern. Korps Brimob Polri harus
memanfaatkan teknologi mutakhir dalam pelaksanaan tugas menghadapi kejahatan
berintensitas dan berkadar tinggi. "Korps Brimob Polri harus
mengikuti perkembangan teknologi ini. Ke depannya, Korps Brimob Polri
harus mampu mengembangkan teknologi secara mandiri," ujar Kapolri.
Dalam kesempatan
ini, mantan Kadiv Propam Polri ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi
setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Korps Brimob Polri atas dedikasi dan
loyalitas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, untuk menanggulangi
gangguan keamanan dan ketertiban berkadar dan berintensitas tinggi, termasuk
melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
"Ke depan,
Korps Brimob Polri harus semakin profesional dan dicintai masyarakat dalam
rangka memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,
serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri," ucap Kapolri.
Dalam kesempatan yang sama, selain membuka Rakernis, Kapolri juga mengukuhkan enam Batalyon Pas Pelopor dan dua Detasemen Pas Gegana Korbrimob Polri, sebagai pasukan respon cepat Korbrimob Polri.
Tidak ada komentar