Kapolri Tinjau Posko Pasar Modern BSD
JAKARTA - Pemerintah telah memutuskan memperpanjang PPKM Level 4, dengan memberikan kelonggaran terhadap pusat perekonomian masyarakat seperti pasar agar tetap beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Begitu yang
disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. saat
meninjau Posko PPKM di Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis
(29/7/2021).
“Oleh karena itu
tadi kami meninjau langsung untuk memastikan bahwa terkait dengan
beraktivitasnya pasar, tentunya pengaturan terkait protokol kesehatan harus
dilaksanakan,” kata Kapolri.
Kapolri menekankan
sebagaimana Instruksi Mendagri No 24/2021 terdapat Level dalam penerapan PPKM
mulai dari 1-4, yang dimana setiap level berebeda aturan pengetatannya. Untuk
itu, ia mengingatkan penurunan Level dalam penerapan PPKM merupakan tanggung
jawab bersama antara Pemerintah dan masyarakat dengan tetap menegakan protokol
kesehatan.
“Ini adalah
kesempatan untuk kita semua bagaimana seluruh wilayah bisa menurunkan level.
Dengan menurunkan level otomatis akan ada peningkatan pelonggaran sehingga
aktivitas ekonomi bisa lebih baik di level yang diturunkan,” tekan mantan
Kapolda Banten ini.
Nantinya, lanjut Kapolri,
akan ada asesment setiap minggunya oleh Kementerian Kesehatan bagi wilayah yang
memang memenuhi syarat untuk diturunkan level PPKM-nya. Oleh karena itu, Kapolri
mendorong agar masyarakat dan Pemda dengan dikawal TNI-Polri, untuk memastikan
kepatuhan protokol kesehatan yang kuat, seperti memakai masker, menjaga jarak
dan tidak berkerumun.
"Dengan prokes
yang kuat tentunya akan menurunkan angka positif harian dan mingguan atau
positivity rate, menurunkan angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan,
menurunkan BOR rumah sakit," katanya.
Menurutnya, apabila
penegakan protokol kesehatan dilakukan secara disiplin, hal itu akan menurunkan
tingkat level PPKM. Dengan begitu, pembatasan berkurang dan perekonomian
masyarakat akan kembali bergerak.
"Dengan posisi
begitu maka suatu wilayah akan turun level, dan saat turun level maka
pembatasan juga akan berkurang disesuaikan dengan level yang baru, artinya
pergerakan disektor ekonomi untuk pedagang dan kelompok yang ditentukan juga
akan semakin meningkat karena adanya kurangnya pembatasan sesuai dengan
level," ucapnya.
Kapolri menyebut,
untuk menurunkan level PPKM tersebut diperlukan kerjasama seluruh stakeholder
masyarakat dengan Satgas Covid-19 Pemda, TNI dan Polri.
"Ini perlu
kerjasama antara masyarakat dan seluruh stakeholder terkait, Pemda di backup
satgas, TNI-Polri, dan lainnya, sehingga angka covid menurun dan kegiatan perekonomian
meningkat," tutur Kapolri.
Dalam asesmen
mingguan, di seluruh Provinsi Indonesia masih berada di level 3 dan 4. Atau
dengan kata lain, penerapan protokol kesehatan masih harus terus dilaksanakan
secara disiplin dan ketat. Penentuan asesmen situasi sendiri menggunakan dua
perbandingan yakni, indikator transmisi komunitas dan indikator kapasitas
respon.
Pada penentuan
tingkat transmisi komunitas, menggunakan jumlah kasus, jumlah kasus rawat, dan
jumlah kematian yang dihitung per 100 ribu penduduk per minggu sebagai
indikator utama. Pemerintah telah menetapkan nilai-nilai ambang untuk
masing-masing indikator sehingga dapat membagi indikator ke dalam tingkat
transmisi tertentu.
Misalnya, kasus
konfirmasi di bawah 20/100.000 penduduk/minggu dikategorikan sebagai transmisi
komunitas tingkat 1. Sedangkan kematian di atas 5/100.000 penduduk/minggu
dikategorikan sebagai transmisi komunitas tingkat 4. Kesimpulan tentang tingkat
transmisi komunitas diambil berdasarkan indikator dengan tingkat transmisi tertinggi.
Sementara untuk
kapasitas respons kesehatan dikategorikan memadai, sedang, atau terbatas
berdasarkan tiga indikator, yakni positivity rate dari testing dengan
mempertimbangkan rasio testing, rasio kontak erat yang dilacak untuk setiap
kasus, dan keterisian tempat tidur perawatan.
Oleh sebab itu, Kapolri
menekankan soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Pasar Modern BSD tetap
dipertahankan. Pelonggaran terhadap sektor perekonomian masyarakat ini, menurutnya
harus dipertanggungjawabkan secara bersama-sama dengan betul-betul
memperhatikan kapasitas pengunjung pasar yang diperbolehkan hanya 50 persen dan
mengatur alur masuk pengunjung.
Dalam tinjauannya, Kapolri
juga menyempatkan berinteraksi pemilik tempat pangkas rambut atau Barber Shop.
Ia menyosialisasikan soal pentingnya protokol kesehatan agar pengelola dan
pengunjung aman dari virus corona.
"Nanti yang
potong rambut harus pakai APD ya. Ada APD nya kan. Karena kan yang dipotong
dibuka tuh. Biar aman semuanya ya," kata Kapolri saat beriteraksi dengan
pemilik Barber Shop.
Selanjutnya, Kapolri
juga menyapa para pedagang di Pasar Modern BSD. Warga yang berjualan pun
menyampaikan ke Kapolri bahwa penghasilannya sedikit berkurang, namun tetap
bersyukur saat ini diperbolehkan untuk kembali beraktivitas.
"Sedikit ya.
Tapi alhamdulillah yang penting sekarang masih bisa kerja ya, terima
kasih," ujarnya.
Dalam kesempatan
yang sama, Kapolri menyalurkan bantuan sosial PPKM Level 4 kepada pengelola
pasar dan masyarakat lainnya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi beban di
tengah Pandemi Covid-19.
Diketahui, posko
PPKM di pasar terdapat vaksinasi mobile dalam rangka percepatan pembentukan
Herd Immunity atau kekebalan kelompok terhadap Covid-19 yang target sasaranya
pengunjung pasar dan pedagang dengan kuota 50 orang perhari.
Posko PPKM di pasar
itu nantinya juga menyiapkan bantuan sosial (bansos) PPKM level 4 dari
pemerintah. Pembentukan posko PPKM di pasar itu mulai dilakukan pada Selasa
(27/7). Tercatat, sudah ada 9.213 posko PPKM di seluruh Indonesia. Jumlah itu
berasal dari unsur TNI, Polri dan relawan.
Tidak ada komentar