Polda Kalsel Gelar Operasi Patuh Intan 2020 Untuk Tertibkan Masyarakat Soal Protokol Kesehatan
Dalam rangka mengawal adaptasi
kebiasaan baru (AKB) di masa Pandemi Covid-19, Polda Kalsel menggelar Operasi
Patuh Intan 2020. Sasarannya tidak hanya menertibkan pelanggaran lalu lintas
saja, tetapi juga menertibkan dan melakukan sosialisasi protokol kesehatan
kepada masyarakat.
Seperti yang terlihat saat personil
Polda Kalsel melakukan penindakan kepada warga pengguna jalan yang tidak menggunakan masker di sekitar
Jalan Hasan Basri Kayu Tangi
Banjarmasin, Sabtu (25/7/2020) pagi.
Kapolda Kalsel Irjen Pol. Dr.
Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H. diwakili Dirlantas Kombes Pol. Andi Azis Nizar,
S.I.K., M.H, mengatakan untuk mengawal adaptasi kebiasaan baru di tengah wabah Covid-19.
Seluruh personil yang bertugas di lapangan dalam kegiatan Operasi Patuh Intan 2020,
harus terlebih dahulu tertib terhadap protokol kesehatan.
Menurutnya, ada beberapa poin
penting yang harus menjadi pedoman bagi anggota Kepolisian sebelum menggelar
Operasi Patuh 2020. Dijelaskan, setiap anggota Polri yang bertugas harus selalu
memakai masker dan sarung tangan serta menggunakan seragam lengan panjang.
Selain itu, petugas Kepolisian juga harus mengedepankan sisi humanis saat
melakukan edukasi maupun penindakan kepada pelanggar lalu lintas.
“Dalam rangka penertiban
masyarakat untuk adaptasi kebiasaan baru, dengan mengedepankan protokol
kesehatan. Tentu Polri dalam hal ini Ditlantas seluruh jajaran sampai di
tingkat Polres di jajaran kita, akan mengedepankan aspek preemtif dan preventif
serta humanis. Sehingga, tidak salah ketika nanti para pelanggar dilakukan
penindakan. Diutamakan tentang pendidikan kepada masyarakat, soal protokol
kesehatannya,” kata Dirlantas Kombes Pol. Andi Azis Nizar, S.I.K., M.H.
Lebih lanjut, kegiatan Operasi
Patuh Intan digelar selama dua pekan hingga 5 Agustus 2020. Terhadap pelaku
pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, akan diambil
tindakan sesuai prosedur hukum.
“Misalnya berkendara motor tidak
pakai helm, berkendara ugal-ugalan dan membahayakan keselamatan orang lain.
Tapi di luar itu, kami tetap persuasif dan humanis,” pungkasnya.
Penulis : Achmad Wardana
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Bripka Yudha Krisyanto
Tidak ada komentar