Dari Curhatan Warga, Bripka Fannan, SH. Buat Mesin Penetas Telur
Posted by Bid Humas Polda Kalsel at 21 Desember 2019
0 Comments
Berawal saat Bripka Fannan, SH. yang bertugas
sebagai Bhabinkamtibmas Polsek
Beruntung Baru Polres Banjarbaru, Kalimantan
Selatan (Kalsel) mendengarkan keluhan dari masyarakat tempat ia berdinas yakni
Desa Handil Purai bahwa mahalnya
bibit bebek yang dijual dengan kisaran harga Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000.
Dari keluhan itu kemudian A’nan sapaan akrab Bripka Fannan, SH. mendapatkan ide untuk
menciptakan mesin penetas telur bagi masyarakat yang bermata pencaharian
sebagai petani tersebut.
Idenya tercetus dari pengalaman sang ayah yang
menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada dan lulus sebagai Insinyur Pertanian.
"Masyarakat terkendala masalah biaya. Tapi
namanya kami ingin membantu masyarakat, ya sudah kami pertama membuat mesin
penetas telur dengan alat-alat bekas," ujar A'nan, Jumat (20/12/2019).
“Dengan modal seadanya ternyata Alhamdulillah berhasil. Modal pertama dengan
alat bekas itu cuma sekitar Rp. 40.000. Menggunakan kayu bekas, ban bekas, dan buktinya itu sudah
ada," imbuhnya.
A'nan mengatakan membuat mesin penetas telur
dari bahan dasar kayu bekas, yang dilengkapi oleh termostrat dan termometer
raksa untuk mengukur suhu proses penetasan telur.
Menurutnya, biaya pembuatan mesin penetasan
telur di luar sangatlah mahal dan bisa mencapai jutaan. Sementara dirinya
berusaha dengan modal minim.
Bahkan, ia juga bereksperimen dan berhasil membuat mesin
penetasan telur menggunakan sterofoam. Biaya yang dibutuhkan pun hanya Rp20.000
yakni biaya pembelian sterofoam.
Mesin penetasan telur ini, katanya, dipinjamkan
secara bergantian kepada masyarakat yang ingin beternak bebek maupun ayam. Ia
menegaskan bahwa peminjaman mesin tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun.
"Jadi masyarakat sudah banyak terbantu
dengan terbuatnya mesin-mesin ini. Dari hasil mesin tetas yang tujuh buah dan
memiliki kapasitas 1.100-an biji (telur) tersebut, Alhamdulillah bisa
mendongkrak perekonomian di wilayah sini," katanya.
Tak hanya itu, biaya yang dihasilkan dari
menetaskan telur tersebut ternyata juga mampu membiayai operasional 'Ambulans
Ikhlas' yang juga menjadi program A'nan.
Lebih lanjut, A'nan menyebut ada perubahan
signifikan dari masyarakat Desa Handil Purai sebelum dan sesudah adanya inovasi
mesin penetas telur.
"Dulu masyarakat hanya diam, tak banyak
aktivitas. Mereka juga selalu berpikir usaha itu membutuhkan biaya yang tak
sedikit. Tapi sekarang setidaknya ada perbedaan, dimana mereka menghabiskan
waktu menjaga tempat penetasan telur dan mendongkrak perekonomian mereka,"
tandas Bripka Fannan, SH.
Sementara itu ditempat terpisah Kapolres Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso,
SIK. sangat mensupport inovasi yang dibuat oleh personilnya itu dan hendaknya
apa yang dilakukan oleh Bripka
Fannan, SH. juga dapat menjadi contoh bagi personil Polri khususnya
Polres Banjarbaru untuk dapat berinovasi untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
“Meskipun tidak dapat berinovasi,
melakukan pelayanan dengan ikhlas dan dirasakan oleh masyarakat itu sudah
dirasa sangat cukup,” tutur Kapolres
Banjarbaru AKBP Doni Hadi Santoso, SIK.
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Bripka Yudha Krisyanto
