Multaqo Ulama : Aksi Inkonstitusional Bertentangan Dengan Islam
Sejumlah Ulama yang
berkumpul dalam Multaqo Ulama, Habaib, Pimpinan Pondok Pesantren, Cendekiawan
dan Mahasiswa Muslim di Kalimantan Selatan (Kalsel) merekomendasikan agar umat
Islam menghindari tindakan inkonstitusional dan melawan hukum dalam menyikapi
hasil Pemilu 2019.
"Mengajak umat
Islam dalam bulan suci Ramadhan 1440 H dengan meningkatkan Ukhuwah Islamiyah,
menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan tindakan melawan hukum atau
inskonstitusional," ucap salah satu Ulama, saat acara Multaqo Ulama di
Ballroom Calamus Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (15/5/2019) pukul 16.00
wita.
Dalam kesempatan tersebut seluruh
masyarakat khususnya umat Islam juga dihimbau taat dan menjauhi tindakan
pemberontakan atau bughat terhadap Ulil Amri, penyelenggara Pemilu yakni Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sebaiknya
umat Islam menghindari tindakan yang mengarah pada bughat. Ketaatan disini bisa
bermakna tidak keluar untuk mengangkat senjata, melakukan revolusi, meskipun
tidak sesuai aspirasinya," ujar Ulama Kalsel.
Selain itu Multaqo
Ulama tersebut menegaskan bahwa NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara telah
sesuai dengan Islam Rahmatan Lil Alamin.
Maklumat Multaqo
Ulama yang dibacakan oleh Al Mukarrom Prof. Dr. KH. Hafiz Ansyari, MA juga
menghimbau umat islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan
situasi kondusif.
Sebelum Maklumat
dibacakan, terlebih dahulu diadakan Sekapur Siri dari Ulama, Habaib, dan
Pimpinan Pondok Pesantren diantaranya KH. M. Syarbani Haira, M.Si (UNU Kalsel),
KH. Tajuddin Noor (Ketua PW Muhammadiyah Kalsel), Drs. KH. Fadli Mansyur
(Sekretaris MUI Kalsel), KH. M. Mukri Yunus (Pimpinan Ponpes Nurul Hijrah Tanah
Laut), Habib Abdillah Al Habsyi (Pimpinan Majelis Shalawat Rasulullah SAW
Amuntai), Dr. KH. Abdul Hasib Salim, MAP (Pimpinan Ponpes Rakha Amuntai), Prof.
Dr. Ir. Ahsin Rifai, M.Si (Ketua PW ISNU Kalsel) dan Berry Nahdian Furqon, S.P,
MS (Sekretaris PWNU Kalsel) dengan tema "Seruan Sejuk Dan Damai Untuk
Indonesia" yang dimoderatori oleh Ketua GP Ansor Kalsel Bapak Teddy
Suryana.
Setelah pembacaan
Maklumat, acara ditutup dengan tausyiah oleh Al Mukarrom KH. Marzuki Mustamar,
M.Ag yang menegaskan bahwa keributan Pemilu harus diakhiri di bulan suci
Ramadhan.
"Ramadhan
kemenangan Islam, Insya Allah penghitungan suara aman, hitungan real
aman," ujar Al Mukarrom KH. Marzuki Mustamar, M.Ag disambut tepuk tangan
hadirin.
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Brigadir Yudha Krisyanto
Tidak ada komentar