Inovasi terbaru Kapolsek Candi Laras Utara Polres Tapin untuk Masyarakat Candi Laras Utara
Kapolsek CLU Bangun Jamban/Toilet Berstandar Sehat di Pelosok Desa kecamatan CLU Tapin
Kapolsek Candi Laras Utara (CLU) Polres Tapin, Ipda Indra Wahyu Wibowo SH, tak henti-hentinya melakukan terobosan dan inovasi pembangunan publik di wilayahnya.
Pada Maret 2019 ini Ipda Indra SH melakukan pembangunan sarana kesehatan publik dan lingkungan, yaitu pembangunan jamban atau toilet yang standar untuk masyarakat Desa Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara (CLU) Kabupaten Tapin.
Sebelumnya, kapolsek yang murah senyum ini juga melakukan terobosan inovasi berupa "Motor Pintar" (perpustakaan keliling), "Titian Pintar" (gerakan membaca 7 menit dan SKCK Keliling) serta "pojok baca 7 Menit" yang dipasang permanen di pojok dinding Polsek CLU. Bahkan Kapolres Tapin pada tahun lalu memberikan penghargaan kepada Kapolsek CLU Ipda Indra Wahyu SH, atas terobosannya tersebut karena berinovasi untuk membangun literasi membaca di wilayahnya. Bahkan berkat inovasinya itu, kapolsek termuda di Polres Tapin ini menjadi viral di medsos, media online, cetak bahkan televisi.
Terobosan terbaru kali ini, yaitu membanngun jamban toilet yang boleh disebut "Jamban paling layak/bagus yang dibangun untuk warga desa pelosok" Toilet yang dibangun tersebut nantinya lantainya terbuat dari keramik, bilik toilet itu lebih luas, dilengkapi air ledeng dan sabun cuci tangan. Bagusnya lagi jamban/toilet yang dibangun itu menjunjung tinggi nilai gender, etika dan kesopanan, yaitu antara toilet pria dan perempuan dibuat terpisah.
Jamban/Toilet desa itu dibangun di tempat strategis, artinya mudah dijangkau warga desa dan masyarakat umum. Pada, Senin (25/3/2019) peletakan batu pertama pembangunan toilet tersebut.
Dijelaskan Ipda Indra Wahyu SH, latar belakang pembangunan jamban ini dilatarbelakangi kondisi alam dan kehidupan masyarakat setempat. Wilayah CLU didominasi hampir 85 persen adalah perairan/ sungai, sehingga sungai adalah urat nadi kehidupan masyarakat setempat.
Problemnya adalah banyaknya jamban yang berada di bantaran sungai. Kondisi ini selain kurang sedap di pandang mata, di samping itu menimbulkan pencemaran sungai dari berbagai bakteri. Faktanya warga setempat sering terserang penyakit diare, muntaber dan penyakit kulit. Fenomena ini ada kaitannya dengan limbah rumah tangga dan kebiasaan masyarakat yang membuang kotoran /MCK di sungai.
Menurut Ipda Indra Wahyu SH, program ini saya namakan "Gerakan Pindah Jamban dari Sungai ke Darat," kenapa saya beri nama gerakan, sebab kami tidak saja membangun fisik jamban, tetapi juga mengedukasi mindset atau pola pikir masyarakat, agar tidak lagi membangun jamban di bantaran sungai dan mengarahkan kedepan agar membangun jamban di Darat.
Program pembangunan jamban sehat berstandar kesehatan ini atas kerjasama dengan CSR PT Hasnur dan PT KPP, pungkas Ipda Indra SH.
Kapolsek Candi Laras Utara (CLU) Polres Tapin, Ipda Indra Wahyu Wibowo SH, tak henti-hentinya melakukan terobosan dan inovasi pembangunan publik di wilayahnya.
Pada Maret 2019 ini Ipda Indra SH melakukan pembangunan sarana kesehatan publik dan lingkungan, yaitu pembangunan jamban atau toilet yang standar untuk masyarakat Desa Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara (CLU) Kabupaten Tapin.
Sebelumnya, kapolsek yang murah senyum ini juga melakukan terobosan inovasi berupa "Motor Pintar" (perpustakaan keliling), "Titian Pintar" (gerakan membaca 7 menit dan SKCK Keliling) serta "pojok baca 7 Menit" yang dipasang permanen di pojok dinding Polsek CLU. Bahkan Kapolres Tapin pada tahun lalu memberikan penghargaan kepada Kapolsek CLU Ipda Indra Wahyu SH, atas terobosannya tersebut karena berinovasi untuk membangun literasi membaca di wilayahnya. Bahkan berkat inovasinya itu, kapolsek termuda di Polres Tapin ini menjadi viral di medsos, media online, cetak bahkan televisi.
Terobosan terbaru kali ini, yaitu membanngun jamban toilet yang boleh disebut "Jamban paling layak/bagus yang dibangun untuk warga desa pelosok" Toilet yang dibangun tersebut nantinya lantainya terbuat dari keramik, bilik toilet itu lebih luas, dilengkapi air ledeng dan sabun cuci tangan. Bagusnya lagi jamban/toilet yang dibangun itu menjunjung tinggi nilai gender, etika dan kesopanan, yaitu antara toilet pria dan perempuan dibuat terpisah.
Jamban/Toilet desa itu dibangun di tempat strategis, artinya mudah dijangkau warga desa dan masyarakat umum. Pada, Senin (25/3/2019) peletakan batu pertama pembangunan toilet tersebut.
Dijelaskan Ipda Indra Wahyu SH, latar belakang pembangunan jamban ini dilatarbelakangi kondisi alam dan kehidupan masyarakat setempat. Wilayah CLU didominasi hampir 85 persen adalah perairan/ sungai, sehingga sungai adalah urat nadi kehidupan masyarakat setempat.
Problemnya adalah banyaknya jamban yang berada di bantaran sungai. Kondisi ini selain kurang sedap di pandang mata, di samping itu menimbulkan pencemaran sungai dari berbagai bakteri. Faktanya warga setempat sering terserang penyakit diare, muntaber dan penyakit kulit. Fenomena ini ada kaitannya dengan limbah rumah tangga dan kebiasaan masyarakat yang membuang kotoran /MCK di sungai.
Menurut Ipda Indra Wahyu SH, program ini saya namakan "Gerakan Pindah Jamban dari Sungai ke Darat," kenapa saya beri nama gerakan, sebab kami tidak saja membangun fisik jamban, tetapi juga mengedukasi mindset atau pola pikir masyarakat, agar tidak lagi membangun jamban di bantaran sungai dan mengarahkan kedepan agar membangun jamban di Darat.
Program pembangunan jamban sehat berstandar kesehatan ini atas kerjasama dengan CSR PT Hasnur dan PT KPP, pungkas Ipda Indra SH.
Tidak ada komentar