Ratusan Pelajar dan Mahasiswa Ikuti Penyuluhan Narkoba, Anti Hoax, dan Anti Perundungan (Anti Bully) Polda Kalsel
Perilaku bullying (perundungan) merupakan
salah satu bentuk tindakan agresif yang belakangan ini membuat masyarakat
Indonesia, khususnya para orang tua prihatin. Menurut data jumlah perundungan
yang melibatkan anak sebagai pelaku mencapai 1.483 kasus dan korban perundungan
pada periode yang sama mencapai 1.174 anak.
Berdasarkan hal tersebutlah, sebagai bentuk
kepedulian terhadap tingginya kasus perundungan di Indonesia, Polisi Wanita (Polwan) Polda
Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pengurus Daerah Bhayangkari Kalimantan Selatan melakukan upaya advokasi Anti Perundungan yang menyasar
ke generasi muda
bangsa.
"Kami prihatin terhadap tingginya angka
bullying ini. Sehingga kami memilih generasi muda untuk mengedukasi lingkungannya
dalam menghindari perundungan," ujar Perwira Koordinator
(Pakoord) Polwan Polda Kalsel AKBP Sawitri saat Penyuluhan
tentang Narkoba, Anti Hoax, dan Anti Perundungan (Anti Bully), di Gedung Mahligai
Pancasila Kota Banjarmasin, , Selasa
(28/8/2018) pukul 09.00 – 13.00 wita.
Kegiatan yang dihadiri personil Polwan Polda
Kalsel, PD Bhayangkari Kalsel dan Mahasiswa serta Pelajar Kota Banjarmasin ini dalam
rangka memperingati Hari Jadi ke-70 Polwan Republik Indonesia dan Hari Kesatuan
Gerak Bhayangkari ke-66.
Pakoord Polwan Polda Kalsel AKBP Sawitri mengatakan, berkomunikasi dengan anak-anak generasi muda perlu
dilakukan secara interaktif dan melibatkan teman-teman sebayanya sendiri agar
pemahaman dan sikap anti-perundungan benar-benar tertanam dalam diri anak.
"lebih efektif anak-anak berbicara dengan
anak-anak, menggunakan gaya bahasa mereka sendiri," katanya.
Selain menggaungkan kampanye anti-perundungan,
Polwan dan
Bhayangkari Kalsel dikesempatan ini memberikan Penyuluhan tentang Narkoba dan Anti Hoax, guna
membekali diri dengan kemampuan mengenal bahaya narkoba dan
mengetahui bagaimana cara melindungi diri dari ancaman narkoba.
"Narkoba saat ini masuk dalam beragam
bentuk, mulai dari permen dengan tampilan yang lucu, sampai berbentuk kertas
perangko yang ditempelkan di lidah. Narkoba ini dapat mengakibatkan kerusakan
otak," kata Iskandar Adam, SKM., MM., selaku narasumber dari BNNP Kalsel.
Selain menghadirkan narasumber
dari BNNP Kalsel pada kesempatan ini juga turun menghadirkan narasumber lainnya
yakni dari Dit Intelkam Polda Kalsel Kompol Paryoto, S.Sos., M.Hum., (Anti Perundungan (Anti Bully)) dan Dit Reskrimsus Polda Kalsel IPDA Abdul Shomad,
SH., (Sosialisasi Anti Cybercrime).
Dalam kegiatan ini juga
dimeriahkan dengan pemberian cinderamata dari Polwan Polda Kalsel kepada para
narasumber, pemberian bingkisan kepada para pelajar dan mahasiswa yang berhasil
menjawab ataupun memberikan pertanyaan kepada para narasumber, serta
dimeriahkan juga dengan Goyang Dayung yang populerkan oleh Presiden RI Bapak Ir.
H. Joko Widodo.
Penulis : Achmad Wardana
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Brigadir Yudha Krisyanto
Tidak ada komentar