Pimpin Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Karhutla, Ini Pesan Kapolda Kalsel
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan
Irjen Pol Drs. Rachmat Mulyana menegaskan bahwa kebakaran
hutan dan lahan yang terjadi dibeberapa wilayah di Indonesia termasuk di
wilayah Kalimantan
Selatan (Kalsel) telah menjadi perhatian serius baik Nasional maupun International sejak lama.
Disampaikan Kapolda Kalsel
Irjen Pol Drs. Rachmat Mulyana, menurut data yang dikeluarkan oleh BMKG Kalimantan Selatan (Kalsel), jumlah hotspot dari awal tahun 2018 hingga saat ini yang ada di Kalsel sudah ditemukan sebanyak 81 hotspot dengan luas
area yang terbakar sebanyak 313,86 Hektare.
Hal ini mendorong Presiden
Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh pihak
agar penanganan dan penanggulangan karhutla pada tahun 2018 ini dilakukan
secara massive dan maksimal sehingga tidak menimbulkan kabut asap. Terlebih
pada tahun ini akan dilaksankan beberapa event internasional yaitu Asian Games
2018 di Jakarta dan Palembang, serta IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali.
Peristiwa pada tahun 2017 yang lalu telah
membuktikan bahwa kebakaran hutan dan lahan dapat diminimalisir semaksimal
mungkin, selain disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi juga didukung
oleh manajemen penanganan dan penanggulangan karhutla yang sudah lebih baik dan
lebih tertata dari tahun sebelumnya.
Kebakaran hutan dan lahan diwilayah Kalimantan Selatan sendiri telah menyebabkan kerugian material
yang cukup besar, kerusakan ekosistem dan terganggunya kegiatan perekonomian
didaerah, bahkan dampaknya dirasakan oleh Provinsi lain serta Negara tetangga.
"Saya yakin dampak Karhutla yang terjadi setiap tahun ini telah dirasakan langsung oleh
sebagian besar kita yang hadir di sini," tegas Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rachmat Mulyana saat bertindak
sebagai Inspektur
Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Karhutla Tahun 2018, Kamis (2/8/2018) pagi.
Gelar pasukan ini dihadiri Wakapolda Kalsel, para Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran Polda Kalsel, Gubernur Kalsel atau yang mewakili, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Kabinda Kalsel, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalsel, Ketua Pengadilan Tinggi Kalsel, Danrem 101/Antasari, Danlanud, Danlanal, Kepala Basarnas Kalsel, Pimpinan PT. Angkasa Pura 1 Syamsudin Noor, Kepala BPBD Kalsel, Ketua Senkom Mitra Polri Kalsel, Ketua Kelompok Masyarakat Peduli Api, para personil TNI Polri dan para tamu undangan lainnya.
Apel Gelar Pasukan dilaksanakan untuk
mengetahui sejauh mana kesiapan personil dan sarana prasarana baik perorangan
maupun satuan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Kapolda
Kalsel mengajak seluruh stakeholder lainnya, baik dari Pemerintah Daerah, TNI,
Basarnas, Perusahaan, serta seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi
kebakaran hutan dan lahan tahun 2018 di Kalimantan Selatan, terlebih saat ini Polda
Kalsel beserta Jajaran melaksanakan Operasi Kontijensi Karhutla yang dimulai 2
– 30 Agustus 2018.
Lima Rekomendasi Kapolda Kalsel dalam
memaksimalkan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan yakni :
- Kepada Pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk menyusun dan membuat Perda terkait Penanggulangan Karhutla sebagai bukti nyata dari keseriusan bersama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.
- Kepada Unsur Pimpinan Kabupaten/Kota, agar segera membuat Posko Terpadu dan Pos Pantau Penanggulangan Karhutla di wilayah yang rawan terjadi karhutla baik tingkat Kecamatan maupun Desa guna memantau lokasi hotspot.
- Kepada para Dinas terkait dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan agar ikut aktif mengawasi proses Land Clearing yang dilakukan oleh pihak Perusahaan.
- Sedangkan kepada Perusahaan agar membuat rayonisasi dan tidak bersifat sektoral dalam penanggulangan karhutla.
- Selain itu Perusahaan wajib memiliki sarana dan prasarana penanggulangan karhutla seperti mesin pompa air, fire extinguisher dan peralatan pemadam api lainnya serta membuat kolam penampungan air di sekitar lahan perusahaan.
"Inilah kesempatan bagi kita untuk melayani masyarakat secara
nyata dengan menunjukan kesiap siagaan dan keseriusan kita dalam menanggulangi
Karhutla ini, kita harus segera akhiri bencana tahunan yang berdampak pada
kesehatan masyarakat, aktivitas besar disekolah-sekolah, aktivitas perkantoran
dan pusat-pusat pelayanan masyarakat,jadwal penerbangan dari dan ke kalimantan
barat, hubungan Indonesia dengan negara lain, aktivitas ekonomi, kelestarian
lingkungan hidup, serta bidang kehidupan masyarakat lainnya," kata Kapolda Kalsel.
"Optimasi pencegahan karhutla adalah jalan yang terbaik daripada
kita sibuk memerangi api, saya menggaris bawahi, titik api terpantau dari udara terindikasi sengaja
di bakar oleh pihak-pihak tertentu, karenanya saya perintahkan kepada penyidik
dan aparat terkait untuk menindak tegas para pelaku pembakaran," tegas Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Rachmat Mulyana.
Penulis : Achmad Wardana
Editor : Drs. Hamsan
Publish : Brigadir Yudha Krisyanto
Tidak ada komentar