Personel Sabhara Polda Kalsel Amankan Acara Milad Kesultanan Banjar dan Hari Santri Nasional
Posted by BIDANG HUMAS POLDA KALSEL at 26 Oktober 2016
0 Comments

Polda Kalsel (26/10) : Personel Dit Sabhara Polda Kalsel melakukan pengamanan pada acara Milad Kesultanan Banjar dan Hari Santri nasional di Kota Banjarmasin. Dua regu disiagakan penuh guna mengamankan pelaksanaan kedua acara strategis di Kalsel tersebut.
Seperti diketahui, pada acara Milad Kesultanan Banjar menobatkan
mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Prof Dr
Abdullah Mahmud Hendropriyono sebagai Pangeran Harya Hikmatdiraja pada
acara Milad ke-512 Kesultanan Banjar yang digelar di halaman Mesjid
Sultan Suriansyah di Banjarmasin, Sabtu.
Penobatan gelar pangeran bagi Hendropriyono langsung dilakukan Sultan
Khairul Saleh, hanya dia yang mendapatkan gelar pangeran pada Milad
kali ini, para tokoh yang lainnya termasuk Wali Kota Banjarmasin Ibnu
Sina mendapat keagungan dengan gelar Datu Mangku Negeri.
Sultan Khairul Saleh mengatakan, pemberian gelar bagi Hendropriyono
sebagai pangeran tertinggi di Kerajaan Banjar tersebut karena dinilai
sosoknya telah mendarmabaktikan diri kepada negara dan daerah
Kalimantan.
Diungkapkan mantan bupati dua priode Kabupaten Banjar tersebut,
Hendropriyono merupakan karabat Kesultanan Banjar, sebab dia merupakan
keturunan Datuk raden Tumenggung Soeria Koesuma Ronggo di Banjarmasin,
yang merupakan pembesar pada zaman kerajaan Banjar dulunya.
“Jadi kita harap beliau bisa membesarkan kesultanan ini, sebab
kesultanan ini bertujuan diantaranya menjaga adat dan istiadat serta
kebudayaan Banjar selalu lestari,” paparnya.
Hendropriyono menyatakan penghargaan besarnya terhadap gelar pangeran
yang diberikan Kesultanan Banjar kepada dirinya, hingga dirinya
berkeinginan kuat untuk mengabdikan diri bagi tanah leluhurnya tersebut.
“Saya pun berencana akan mengubah akte kelahiran saya dengan menambahkan gelar Pangeran Harya Hikmatdiraja ini,” ujarnya.
Hendropriyono yang memboyong seluruh keluarganya dalam penobatannya
tersebut mengaku, ibudanya merupakan asli keturunan orang Banjar, dan
dia sering membawa keluarganya menziarah ke makam leluhurnya di tanah
Banjar ini.
“Saya akan lebih sering kesini karena sudah mendapat gelar ini,
karena tanggungjawab saya mengembannya demi kemakmuran dan kebesaran
tanah Banjar ini,” tuturnya.
Selain Hendropriyono yang mendapat gelar kebesaran, adapula beberapa
tokoh Kalsel yang mendapatkan gelar kebesaran di kesultanan tersebut,
diantaranya diangkatnya Mufti Kesultanan Banjar kepada Tuan Guru KH
Husin Nafarin, penerima anugrah Saradipa Tengku Kamaruddin bin Ahmad
Albanjari dari Malaysia.
Sultan Khairul Saleh juga memberi anugrah kepada tujuh tokoh Kalsel
dengan sebutan Datu, selain Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang sudah
disebutkan di atas adapula diantaranya Ketua Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Provinsi Kalsel Fathurrahman yang mendapat gelar Datu
Puspawana Hikmadiraja.
Seterusnya, Sultan Khairul Saleh juga memberikan gelar kehormatan
kepada beberapa seniman, penggiat lingkungan dan pendidikan, di mana
sebelum acara sakral itu digelar kegiatan susur sungai Martapura untuk
menuju tempat aruh besar Milad di Mesjid Sultan Suriansyah, Sultan
pertama di tanah Banjar.
***Tribratanews.poldakalsel.com/yudha/Bidhumaspolda
